Laman

Senin, 19 Oktober 2009

Materi Kuliah III

MATERI KULIAH III
By. Agus Jatmiko
SPORA BAKTERI
Istilah spora biasanya dipakai untuk menyebut alat perkembangbiakan pada jamur, ganggang, lumut, dan paku-pakuan.
Pada definisi bakteri memiliki batasan yang berbeda
Batasan Spora Bakteri
Merupakan keadaan istirahat dari bakteri yang sangat kebal
Merupakan bentuk bakteri yang sedang dalam usaha melindungi (mengamankan) diri dari pengaruh yang buruk dari luar
Spora pada bakteri lazimnya adalah endospora
Fungsi Spora
Mempertahankan diri dari suasana luar yang buruk
Spora tahan terhadap :
Panas
Pengeringan
Pembekuan
Zat kimia tertentu

Proses pembentukan spora dinamakan sporulasi
Menurut Knaysi, proses sporulasi dibagi menjadi 4 tahap.

Sporulasi
Tahap Permulaan
Dimana Bakteri atau koloni menunjukkan pertumbuhan yang lambat
Tahap Kedua
Selama beberapa jam kelihatan adanya bahan-bahan lipoprotein yang mengumpul ke salah satu ujung sel, sehingga ujung sel tampak memadat

Tahap Ketiga
Timbul bungkus yang menyelubungi calon spora
Selubung terdiri dari dua lapis, yakni kulit luar (eksin) dan kulit dalam (intin)
Pada beberapa spesies, intin menjadi dinding sel bila spora melanjutmkan pertumbuhan menajdi bakteri biasa
Dinding spora bersifat impermeabel

Tahap Terakhir
Pada tahap yang terakhir, maka spora tampak berubah bentuk dan volume
Endospora dapat tetap tinggal di salah satu ujung atau di tengah sel.
Sel dapat pecah karena perkembangan endospora
Pecahan ini kemudian luluh menjadi satu dengan medium
Sporulasi

Bentuk spora bermacam-macam, ada yang bulat dan ada juga yang bulat memanjang bergantung spesiesnya
Sel yang mengandung spora dinamakan sporangium
Hanya beberapa genus bakteri saja yang membentuk spora
Kedua marga terpenting yang dapat membuat spora adalah :
Marga bacillus
Marga Clostridum


Karakteristik marga yang membentuk spora :
Marga Bacillus : anthracis, cereus
Bersifat aerob
Beberapa bersifat anaerob fakultatif
Berbentuk batang
Marga Clostridium : tetani, botulinum
Bersifat anaerob
Sering memproduksi toksin yang mematikan manusia

Berbagai macam bentuk dan lokalisasi spora serta struktur spora
Nutrisi Bakteri
Untuk keperluan hidup, bakteri memerlukan makanan
Bahan makanan digunakan untuk sintesis bahan sel dan mendapatkan energi
Peran utama nutrien bakteri adalah :
Sebagai sumber energi
Sebagai bahan pembangun sel
Sebagai akseptor elektron dalam reaksi bioenergetik
Bila bakteri menggunakan nutrien dalam bentuk padat  holozoik
Bila bakteri menggunakan nutrien dalam bentuk cair  holofitik



Pola Nutrisi Bakteri
Persyaratan nutrisi bagi bakteri :
Bakteri membutuhkan energi
Bakteri membutuhkan karbon
Bakteri membutuhkan nitrogen
Bakteri membutuhkan belerang dan fosfor
Bakteri membutuhkan logam natrium, kalium, magnesium, mangan, besi seng, tembaga dan kobalt
Bakteri membutuhkan vitamin
Bakteri membutuhkan air/kelembapan
Bakteri membutuhkan gas : aerob, anaerob fakultatif, dan anaerob obligat

Pengelompokkan Bakteri Berdasarkan zat gizi
Klasifikasi bakteri berdasarkan zat gizi didasarkan atas dua parameter :
Sifat sumber energi :
Fototrof  menggunakan cahaya sbg sumber energi
Kemotrof  menggunakan oksidasi senyawa anorganik sederhana sbg sumber energi
Sifat sumber karbon yang utama :
Ototrof  menggunakan karbondioksida sbg sumber karbon utama
Heterotrof  bergantung pada sumber karbon organik.


Pembagian bakteri berdasarkan kebutuhannya terhadap zat gizi
Pertumbuhan Bakteri
Batasan pertumbuhan merupakan pertambahan jumlah sel yg juga berarti pertambahan jumlah organisme yang membentuk populasi
Reproduksi Bakteri
Secara Aseksual
Pembelahan
Perkembangbiakan bakteri terjadi secara aseksual dengan : pembelahan biner  satu sel induk membelah menjadi dua sel anak
Perbanyakan sel dengan cara ini, kecepatan pembelahan sel dintentukan dengan waktu generasi

Waktu generasi adalah waktu yang dibutuhkan sel untukmembelah, bervariasi tergantung dari spesies dan kondisi pertumbuhan
Rata-rata waktu generasi pada bakteri antara 0,28 jam - 34 jam.

Pembentukan Tunas
Kuman membentuk tunas, tunas akan melepaskan diri dan membentuk kuman baru. Reproduksi dengan pembentukan cabang didahului dengan pembentukan tunas yang tumkbuh menjadi cabang dan akhirnya melepaskan diri. Pertumbuhan dengan cara ini dapat dijumpai pada kuman dari famili streptomycetaceae

Pembelahan Biner melintang pada bakteri
Gambar Repruduksi Bakteri

Pembentukan filamen
Pada pe,mbentukan filamen, sel mengeluarkan serabut panjang , filamen yang tidak bercabang. Bahan kromosom kemudian masuk ke dalam filamen. Filamen kemudian terputus-putus menjadi beberapa bagian. Tiap bagian membentuk kuman baru. Dijumpai terutama dalam keadaan abnormal, misalnya bila kuman Haemophilus influenzae dibiakkan dalam perbenihan basah

Reproduksi secara seksual
Pembelahan kuman disini didahului oleh pelaburan bahan kromosom dari 2 kuman. Akibatnya adalah timbul sel-sel kuman dengan sifat-sifat yang berasal dari kedua sel induknya. Reproduksi semacam ini hanya terjadi anatara kuman-kuman sejenis dari suatu famili
Beberapa kuman yang bereproduksi dengan cara ini adalah : Enterobacteriaceae, antara Escherichia coli dengan Shigella dysenteriae, anatara Escherichia coli dengan Salmonella thyposa
Kurva Pertumbuhan Bakteri
Suatu bakteri sudah cukup tua kemudian diambil sedikit bakteri untuk ditanam pada medium cair yang cocok. Dalam waktu yang sama bila diambil sebagian kemudian disebarkan pada agar-agar (media) dalam cawan petri. Jumlah koloni yang kemudian tumbuh di cawan dapat dihitung . Biasanya jumlahnya menjadi sangat besar, maka diambil logaritma. Jumlah bakteri ditulis dalam ordinat, waktu dituliskan dalam absis.
Kurva pertumbuhan bakteri
Perkembangan pertumbuhan bakteri
Fase 1 : fase adaptasi (fase lag)
Fase ini bakteri menyesuaikan diri dengan substrat dan kondisi lingkungannya
Belum terjadi pembelahan sel
Jumlah sel mungkin masih tetap
Fase 2 : fase pertumbuhan awal
Sel mulai membelah dengan kecepatan masih rendah

Fase 3 : fase pertumbuhan logaritmik (fase pembiakan cepat)
Metabolisme sel tinggi
Sel membelah dengan cepat
Pertambahan jumlahnya mengikuti kurva logaritmik
Fase 4 : fase pertumbuhan lambat
Fase ini pertumbuhan bakteri menjadi lambat
Zat gizi mulai menurun
Adanya zat hasil metabolisme yang beracun
Pertumbuhan sel tidak stabil
Populasi bakteri masih bertambah


Fase 5 : Fase pertumbuhan tetap
Jumlah populasi bakteri tetap karena sel yang tumbuh sama dengan sel yang mati
Ukuran sel lebih kecil karena tetap membelah meskipun zat nutrisi sudah habis
Pada fase ini sel-sel menjadi lebih tahan terhadap keadaan ekstrem : panas, dingin, radiasi, bahan kimia
Fase 6-7 : fase penurunan dan fase kematian
Nutrien sudah habis
Energi cadangan di dalam sel habis
Jumlah sel yang mati makin lama makin banyak


Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan bakteri
Nutrien
Bakteri membutuhkan nutrien untuk kehidupan
Nutrien pada bakteri sebagai sumber karbon, sumber nitrogen, sumber energi dan faktor pertumbuhan
Air
Bakteri membuyuthkan air untuk hidup
Air merupakan sebagian besar atau 70-80% komponen sel
Beberapa keadaan dimana air tidak dapat digunakan : adanya solut, koloid dhidrofilik (gel),
air dalam bentuk kristal es


Nilai pH
Bakteri dapat tumbuh pada kisaran pH 3-6 unit
Nilai pH sangat berpengaruh pada bakteri yang tumbuh
Suhu
Masing-masing bakteri mempunyai suhu optimum, minimum dan maksimum untuk pertumbuhannya
Adanya suhu dibawah minimum dan diaktas maksimum menyebabkan aktivitas enzim terhenti dan bahkan akan terjadi denaturasi enzim.

Bakteri berdasarkan adaptasi suhu:
Psikrofil  0-200 C
Mesofil  10-450 C
Termofil  25 - 800 C
Tersedianya Oksigen/tidak
Konsentrasi oksigen di alam mempengaruhi jenis bakteri yang dapat tumbuh.

Komponen Antimikrobe
Komponen dalm suatu bahan dapat menghambat pertumbuhan bakteri.
Komponen antimikrobe dapat terdapat secara alami pada bahan pangan, misalnya laktanin dan faktor antikoliform didalam susu, lisozim di dalam putih telur.
Komponen antimikrobe yang ditambahkan secara senganja adalah : asam benzoat di dalam sari buah, asam propionat didalam roti, asam sorbat dalam keju dll
Bakteri juga dapat menghabta pertumbuhan jasad renik yang lain, misal : asam, alkohol, perioksida dll

Kelembaban
Pengaruh kebasahan dan kekeringan mempengaruhi pertumbuhan bakteri
Bakteri memiliki nilai kelembaban optimum
Bakteri sebenarnya makhluk yang suka akan keadaan basah, bahkan dapat hidup di dalam air. Hanya di dalam air yang tertutup tak dapat hidup subur karena kurangnya udara. Tanah yang cukup basah baik untuk kehidupan bakteri.
Banyak jenis bakteri akan mati jika udara kering
Keadaan kekeringan menyebabkan proses pengeringan protoplasma, yang berakibat berhentinya kegiatan metabolisme
Pengeringan secara perlahan-lahan menyebabkan perusakan sel akibat pengaruh tekanan osmosis dan pengaruh lainnya dengan naiknya kadar zat terlarut

Pengaruh perubahan nilai osmosis
Pada umumnya larutan hipertonik menghambat pertumbuhan bakteri karena dapat menyebabkan plasmolisis.
Medium yang paling cocok bagi kehidupat bakteria dalah medium isotonik terhadap isi sel bakteri,
Pada larutan hipotonis (aquadest) dapat merusak bakteri karena plasmoptisis
Gambar Pengaruh tekanan osmotik terhadap sel bakteri

Pengaruh sinar
Pada umumnya sel bakteri rusak rusak akibat cahaya, terutama pada bakteri yang tidak punya pigmen fotosintetik.
Sinar dengan gelombang pendek akan berpengaruh buruk terhadap bakteri
Sinar dengan gelombang panjang mempunyai daya fotodinamik dan daya biofisik, misal cahaya matahari.
Bila energi radiasi diabsorbsi oleh sel bakteri akan menyebabkan terjadinya ionisasi komponen sel mikroorganisme. Ionisasi molekum tertentu dari protoplasma dapat menyebabkan kematian, perubahan genetik dan menghambat pertumbuhan
Kebanyakan bakteri tidak dapat mengadakan fotosintesis bahkan setiap ada radiasi dapat berbahaya bagi kehidupan bakteri.

Pengaruh penghancuran secara mekanik
Pengaruh tekanan udara terhadap kehidupan bakteri sangat kecil
Untuk menghentikan pembiakan bakteri diperlukan tekanan 600 atm; dan untuk mematikan diperlukan tenaga sebesar 6000 atm, dan untuk membunuh sporanya diperlukan tekanan 12000 atm

Faktor kimia
Di alam jarang bakteri yang mati akibat terkena zat kimia
Hanya manusia dalam usahanya untuk membebaskan diri dari kegiatan mikrobe meramu zat-zat yang dapat meracuni mikrobe tetapi tidak meracuni dirinya dendiri ataupun makanan.
Zat yang berpengharuh adalah antiseptik, desinfektan, antibiotika

Terima kasih lanjut minggu depan ya ……………….
METABOLISME BAKTERI
Setiap makhluk hidup mengadakan pertukaran zat atau metabolisme, yakni mengambil atau mengasimilasikan zat makanan dan membuang sisa sampah yang tidak diperlukan lagi.
Metabolisme juga berarti serentetan reaksi kimia yang terjadi dialam sel hidup.
Penyusunan atau pengambilan zat makann tertentu atau proses sintesis disebut dengan anabolisme
Penggunaan atau pembongkaran zat makanan arau reaksi penguraian bahan organik kompleks menjadi bahan organik yang lebih sederhana disebut katabolisme
Energi hasil katabolisme sebagian digunakan untuk sintesis makro molekul, seperti asam nukleat, lipid, atau polisakarida

Sebelum proses metabolisme diperlukan pengaktifan sub unit yang akan dipakai dan energi tinggi yaitu ATP (Adenosin Triphospate). Energi untuk metabolisme diambil dari dari berbagai proses. Dari proses fermentasi, respirasi dan fotosintesa. Hasil reduksi oksidasi pada semua proses selalu dibentuk ATP, dimana energi yang dibebaskan tersimpan untuk untuk proses selanjutnya.
Anabolisme
To be Continuied next time ……

Bakteriologi Dasar

BAKTERIOLOGI DASAR
Oleh :
Agus Jatmiko
PENDAHULUAN
Kedudukan Mikroba Dalam Kehidupan Manusia
Sebelum ditemukan jasad renik, semua benda hidup dianggap tumbuhan atau hewan
Pada abad ke-19 menjadi jelaslah bahwa jasad renik atau mikroba memiliki semua kombinasi sifat-sifat tumbuhan dan hewan



Dunia Mikroba
Dunia mikroba terdiri dari :
Monera (virus)
Protista (bakteri, ganggang dan protozoa)
Fungi (khamir dan kapang)






Haekel (1866) mengusulkan jasad renik ditempatkan dalam dunia yang terpisah, yakni Protista (artinya : kehidupan yang pertama)
Organisme protista bersifat uniseluler
Klasifikasi Protista :
Prokariota
Bakteri
Sianobakteri
Arkhebakteria
Eukaryota
Protozoa
Alagae
Jamur

Ciri utama sebagai pembeda yang mendasar diantara Prokariota dan eukaryota adalah perbedaan struktur internal sel. Prokariota dicirikan sebagai sel prokariotik ( pra nuklir : yaitu bahan nukleus tidak terbungkus di dalam suatu membran) dan eukaryota mengandung nukleus sejati
Ciri-ciri dasar yang dirangkumkan dari sel prokaryota adalah :
Tidak terdapat membran internal yang memisahkan nukleus dari sitoplasma. Juga tidak ada membran internal yang melingkupi struktur lain di dalam sel
Pembelahan secara amitosis
Dinding sel mengandung molekul kompleks yang disebut mukopeptida yang memberikan kekuatan pada struktur selnya
Tabel perbedaan Prokaryota dg. Eukaryota
Klasifikasi Mikroba
Klasifikasi
Taksonomi  ilmu mengenai klasifikasi organisme ke dalam kelompok atau kategori
Klasifikasi mikroba didasarkan sebagian pada- sifat-sifat morfologinya dan sifat-sofat fisiologi termasuk imunologi




Klasifikasi Bakteri
Klasifikasi bakteri yang dipakai di eropa dan Amerika menggunakan sistematik oleh Bergey’s Manual of Determinative Bacteriology
Berdasarkan bentuknya yang tetap, dindingnya yang kuat dan adanya kemampuan untuk hidup ototrof maka digolongkan ke dalam dunia tumbuhan
Dunia tumbuhan dibagi atas : divisi, klas, ordo, famili (genus), spesies

Contoh Klasifikasi bakteri :
Dunia : Tumbuhan
Divisi : Protophyta
Klas : Schizomycetes
Ordo : Eubacteriales
Sub-ordo : Eubacteriineae
Famili : Lactobacteriaceae
Sub famili : Streptococceae
Genus : Streptococcus
Spesies : Lactis

Untuk menyebutkan nama bakteri menggunakan sistem dua nama “Binomenklatur”. Artinya nama genus diikuti dengan embel-embel spesies
Pada klasifikasi Bergeys 1994 edisi 9 kelompok bakteri digolongkan menjadi 4 kategori besar, yakni :
Kategori besar I : Eubacteria gram negatif dengan dinding sel
Kategori Besar II : Eubacteria gram positif dengan dinding sel
Kategori besar III : Eubacteria tanpa dinding sel
Kategori besar IV : Archeobacteria
Klasifikasi Alga
Dasar : ciri fisiologi sel vegetatif, morfologi sel reproduksi dan pigmen.
Dibagi :
Cyanophyta
Chlorophyta
Euglenophyta
Pyrrophyta
Chrysophyta
Phaeophyta
Rhodophyta
Klasifikasi Jamur
Divisi Myxomycophyta
Divisi Eumycophyta
Klasifikasi Virus
Dibagi 2 kelompok :
Kelompok virus ADN (Asam Deoxybo Nukleat)
Kelompok virus ARN (Asam Ribo Nukleat)
BAKTERI
Bakteri berasal dari bahasa Yunani “Bacterion” yang berarti batang atau tongkat. Sekarang nama itu dipakai untuk menyebut sekelompok mikroorganisme bersel satu , tubuhnya bersifat prokariotik, yaitu tubuhnya terdiri atas sel yang tidak mempunyai pembungkus inti.
Bakteri berkembang biak dengan membelas diri, dan karena begitu kecil hanya dapat dilihat menggunakan mikroskop
Walaupun bersel satu mampu melakukan beberapa fungsi hidup
Morfologi Bakteri
Ukuran bakteri
Pada umumnya ukuran tubuh bakteri sangat kecil
Hanya dapat dilihat dengan pembesaran mikroskop 1000 x
Satuan ukuran tubuh bakteri adalah mikrometer atau mikron
Satu mikron sama dengan 1/1000 milimeter
Lebar tubuhnya antara 1 – 2 mikron, panjang 2-5 mikron
Bentuk bakteri
Secara garis besar tubuh (morfologi) bakteri dapat dikelompokkan ke dalam 3 golongan, yaitu :
Basil (bacillus)
Basil dari bacillus, merupakan bakteri yang mempunyai bentuk tongkat pendek atau batang kecil
Sebagain bakteri berbentuk basil
Berdsarkan jumlah koloni, basil dibagi menjadi :
Monobasil  tidak bergerombol
Diplobasil  terdiri 2 basil
Streptobasil  koloni berbentuk rantai


Kokus
Kokus adalah bakteri yang mempunyai bentuk bulat seperti bola-bola kecil
Jumlah dari bakteri ini tidak sebanyak golongan basil
Berdasarkan jumlah koloni dibagi menjadi:
Monokokus  kokus hidup menyendiri
Diplokokus  koloni terdiri dari 2 kokus
Streptokokus  berbentuk seperti rantai
Stafilokokus  Koloni membentuk untaian seperti huah anggur
Sarsina  Koloni mengelompok menyerupai kubus
Tetrakokus  Koloni trdiri dari 4 kokus
Spiril
Merupakan bakteri yang berbentuk bengkok atau berbengkok-bengkok seperti spiral.
Sangat sedikit jenisnya
Golonan yang paling kecil diantara golongan basil dan kokus
Berbagai bentuk Morfologi bakteri
Anatomi sel bakteri
Sel apda bakteri mempunyai ciri morfologis dan anatomi yang unik dibdaning sel hidup lain
Pada umumnya struktur sel bakteri digolongkan menjadi :
Dinding luar
Sitoplasma
Bahan inti
Gambar Anatomi bakteri
Struktur/dinding luar
Flagel atau bulu cambuk
Fungsi flagel : Bakteri dapat bergerak dengan menggunakan flagel
Golongan kokus tidak banyak bergerak
Golongan spiril dan basil banyak yang dapat bergerak
Berdasarkan tempat kedudukan flagel dibagi menjadi:
Monotrik  hanya satu dan melekat pada ujung sel
Lofotrik  flagel yg melekat pada salah satu ujung sel banyak
Amfitrik  Jika banyak flagel yang melekat pada kedua ujung sel
Peritrik   flagel tersebar dari ujung sampai ke sisi-sisi sel
Atrik  tidak mempunyai flagel sama sekali

Gambar berbagai macam kedudukan flagel pada bakteri

Lebar flagel kurang dari 0,1 µ
Falgel merupakan benang-benag protoplasma yang berpangkal pada titik tepat di bawah membran sel
Pangkal flagel dinamakan Rizoblast
Flagel terdiri dari protein yang disebut flagelin semacam miosin
Dalam medium cair, vibro  bergerak dengan kecepatan 20 cm perdetik  0,3 km/menit  18 km/jam
Pili atau fimbrae
Merupakan benang-benag halus yang keluar atau menonjol dari dinding sel
Hanya ditemukan pada bakteri berbentuk batang bersifat gram negatif
Benang-benag halus tidak berlekuk-lekuk dan lebih halus dibandingkan flagel
Jumlah pili bisa mencapai ratusan
Pili termasuk golongan protein Lektin


Ada dua jenis pili :
Pili yang memegang peranan dalam adhesi kuman dengan sel tubuh hospes
Seks pili, yang berfungsi dalam konjugasi 2 kuman

Fungsi Pili :
Alat perlekatan
Tabung konjugasi (perkawinan)

Perbedaan Flagel dan pili (fimbrae)
Kapsula atau lapisan lendir
Lapisan lendir menyelubungi dinding sel seluruh bakteri
Bila lapisan lendir cukup tebal maka bungkus tsb disebut kapsula
Lapisan lendir terdiri atas karbohidrat
Pada spesies tertentu lendir mengandung unsur N atau P.
Lendir ini bukan suatu bagian integral dari sel melainkan hasl pertukaran zat

Fungsi kapsula atau lapisan lendir :
Benteng pertahanan sel terhadap kehdiran faktor luar yang tidak menguntungkan. Lendir memberikan perlindungan terhdap kekeringan
Bagi manusia lapisan ini berguna untuk identifikasi atau mengenal spesies

Mikroba yang memiliki kapsula merupakan mikroba yang virulen sekali.


Dinding sel
Merupakan lapisan penyokong terluar yang melindungi struktur dalam
Merupakan pembungkus yang terletak antara membran sitoplasma dengan lapisan lendir atau kapsula
Dinding sangat tipis namun memiliki sifat yang kaku  digol dlm dunia tumbuhan
Dinding sel ini terdiri dari lapisan peptidoglikan yg disebut juga lapisan mukopeptida



Ada 2 macam struktur dinding sel bakteri

Gambar perbandingan dinding sel bakteri Gram Positif dan Gram Negatif



Fungsi :
Memberikan bentuk tertentu pada bakteri
Mengatur keluar masuknya zat kimia
Memegang peranan penting dalam pembelahan sel
Melindungi struktur dalam
Menjaga tekanan osmotik bakteri
Dinding sel melakukan biosentesa sendiri untuk membentuk dinding sel
Memberikan Kekebalan pada lingkungan yang buruk

Susunan dalam Sel Bakteri
Membran Sitoplasma
Bagisn ini merupakan bungkus dari sitoplasma
Terletak di bagian bawah dinding sel tetapi tidak terikat
Nama lain : Plasmolema atau lapisan hialin
Terususun dari senyawa protein, lipid serta asam nukleat
Sebagai mekanisme pengangkutan nutrien dan sisa metabolisme dg bantuan enzim permease
Fungsi Membran sitoplasma
Menjadi tempat transpor bahan makanan secara selektif
Enzim permease yang berperan dalam penyaluran zat melalui membran
Menganung enzim untuk membentuk dinding
Sedikit memiliki kekuatan mekanik

Sitoplasma
Merupakan suspensi zat organik dan anorganik di dalam larutan kental.
Dalam sitoplasma terdapat :
Ribosom
Yakni partikel kecil yang terdiri dari protein dan ARN yang berfungsi dalam sintesis protein baru
Mesosom
Merupakan gelembung atau lekukan ke dalam atau lipatan-lipatan yang terbentuk dari plasmolema
Terdapat 2 jenis : yakni Septal mesosom, dan yang kedua lateral mesosom

Fungsi Mesosom
Tempat enzim dan pernafasan sel
Koordinator pembelahan sel
Pembagian DNA
Badan inklusi
Merupakan kepingan-kepingan kecil material yang ,menjadi bagian utuh dari struktur sel (granula)
Kepingan ini berupa butiran glikogen , tetesan asam polihidroksibutrat, metaosfat anorganik, belerang atau senyawa yang mengandung nitrogen
Sebagai sumber fosfat dan energi
Inti Sel (Nukleus)
Nukleus merupakan lokasi utama bahan genetik
Sebagai pusat pengendalian sel
Bakteri mempunyai inti yang terdiri dari DNA dan RNA.
Merupakan benang EDNA panjang yang berulir rapat dalam sitolasma
Inti tidak bermembran  Prokarion
Berfungsi untuk mewariskan sifat sel pada pembelahan sel.
To be Continuied next time ……
Selamat Hari Raya Idul Fitri 1430 H
Mohon Maaf Lahir Bathin

Pengantar Mikrobiologi

KONSEP DASAR MIKROBIOLOGI
Oleh :
Agus Jatmiko
Pendahuluan
Mikrobiologi merupakan ilmu pengetahuan tentang perikehidupan makhluk-makhluk kecil yang hanya kelihatan dengan mikroskop (Mikros : Kecil, Bios : Hidup)
Makhluk kecil : Mikroorganisme, mikroba, protista, atau jasad renik
Batasan dinamakan mikroba : < 0,1 mm, satuan mikron (1 µ = 0,001 mm)
Awal Mula Mikrobiologi
Ditemukannya Mikroskop
Mikroskop berguna untuk memperbesarkan bayangan benda
Penemu : Anthony van Leeuwenhoek (1632-1723)
Mikroskopnya mampu memberikan pembesaran sampai 300 x
Hewan bersel satu yang ditemukannya adalah berasal dari air hujan yang menggenang di kubangan yang dinamakan : Infusoria atau hewan tuangan

Antony merupakan peletak batu pertama ilmu mikrobiologi
Cakupan Ilmu Mikrobiologi :
Virologi  Tentang virus
Bateriologi  tentang bakteri
Protozoologi  hewan bersel satu
Mikologi  tentang jamur
Immunologi  tentang kekebalan tubuh

Periode Perkembangan dan kemajuan mikrobiologi
Pada proses perkembangan mikrobiologi dibagi menjadi 3 jaman :
Era Perintisan : Jaman pra sejarah – 1850
Jaman Keemasan : 1850-1910
Era Modern : 1910 - sekarang
Era Perintisan : Jaman pra sejarah - 1850
Pada periode ini timbul fenomena, batasan (postulat) tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan mikrobiologi secara umum maupun secara khusus, yang berkaitan dengan bidang kesehatan kesling dll.
Dalam periode ini para ahli mencoba mencari jawaban dari berbagai permasalahan yang timbul di lingkungannnya yang mungkin berkaitan dengan peranan mikroba, antara lain dari mana asal mula kehidupan yang pertama, kenapa makanan menjadi rusak/membusuk, bagaimana suatu penyakit dapat menular sampai dengan suatu proses fermentasi

Penemuan mikrobe oleh Anthony van Leewenhoek
Penemu mikroba pertama
Diawali dengan ditemukannya mikroskop yang mampu memberikan pembesaran sampai 300 x
Dia adalah seorang pedagang Belanda dan sering menyampaikan hasil penemuannya kepada para anggota “The Royal Society” suatu lembaga ilmiah di eropa pada jaman dulu
Persengketaan tentang teori Abiogenesis
Apa itu abiogenesis ? Abiogenesis merupakan pendapat mengenai pembentukan makhluk hidup dari benda tak hidup yang sering disebut dengan doktrin Generasio Spontanea
Teori ini sudah sejak lama ada sejak Aristoteles (300 SM)
Aristoteles menyampaikan bahwa makhluk-makhluk kecil terjadi begitu saja dari benda mati
Pendapat ini dianut juga oleh Needam (1745), seorang pendeta bangsa Irlandia

Needam
Eksperimen yang dilakukan Needam adalah mengadakan pelbagai rebusan padi-padian, daging dll.
Meskipun air rebusan tsb disimpan dalam notol yang tertutup rapat , namun timbulah mikroorhanisme; dengan perkataan lain kehidupan baru dapat timbul dari barang mati.
Francesco Redi (1665 M)
Redi melakukan penelitian dengan ditunjukkanya bahwa ulat berkembang biak dalam daging busuktidak akan terjadi bila daging disimpan disuatu tempat tertutup dengan kasa halus sehingga lalat tidak dapat menaruh telurnya pada daging itu
Lazzaro Spallanzani (1729-1799)
Pada tahun 1768 ia membantah pendapat Aristoteles dan Needam dengan mengatakan bahwa perebusan dan penutupan botol tersbut kurang sempurna.
Ia merebus sepotong daging sampai berjam-jam dan air daging tersebut ditutupnya rapat-rapat didalam botol
Pendapat Spalanzani pada waktu itu belum meyakinkan benar ; setengah orang pada waktu itu berpendapat bahwa botol yangtertutup tidak memungkinkan masuknya udara yang dibutuhkan mikroorganisme

Schultze (1836)
Ia memperbaiki eksperimen Spalanzani dengan mengalirkan udara lewat suatu asam atau basa yang keras ke dalam botol berisi kaldu yang telah direbus dahulu.

Schwann (1837)
Ia membuat percobaan serupa dengan sechultze dengan mengalirkan udara lewat pipa yang dipanasi menuju botol yang berisi kaldu yang telah dipanasi berjam-jam
Eksperimen ini masih kurang menguatkan kelompok abiogenesis karena udara yang lewat asam atau basa serta pipa yang dipanasi menyebabkan perubahan pada kehidupan makhluk baru.
Schroeder dan Th. Von Dusch (1854)
Mereka menemukan sutu akal untuk menyaring udara yang menuju ke dalam botol berisi kaldu
Udara itu dilewatkan suaut pipa berisi kapas yang steril.
Dengan cara ini mereka tidak menemukan mikroorganisme baru
Dengan penemuan mereka maka menyakinkan kelompok abiogeneis sehingga tumbanglah teori Abiogenesis
Louis Pasteur (1865)
Ia melakukan percobaan yang lebih meyakinkan kelemahan Teori abiogenesis dengan cara menggunakan botol berisi kaldu dengan ditutup oleh suatu pipa yang melengkung seperti leher angsa.
Dengan cara ini tidak ditemukan mikroba pada kaldu
Dia mengemukakan bahwa Tidak ada kehidupan baru yang timbul dari barang mati “Omne Vivum ex ovo, omne ovum ex vivo “: yang berati semua kehidupan berasal dari telur dan semua telur berasal dari sesuatu yang hidup
Serangkaian percobaan lain yang membuktikan ketidakbenaran Teori Abiogenesis
John Tyndall
Melakukan percobaan dengan kaldu yang terbuat dari daging dan sayuran segar
Melakukan percobaan dengan menggunakan air jerami kering
Kesimpulan Tyndall : bakteri terdapat fase-fase teretentu, ada yang termolabil aada juga yang termoresisten
Menemukan cara sterilisasi dengan pemanasan yang terputus  Tyndalisasi
Ferdinand Cohn
Mengemukakan bahwa bakteri akan membentuk endospora yang dapat dibedakan secara mikroskopis dan sangat resisten terhadap panas
Fermentasi sebagai Proses Mikrobiologis
Louis Pasteur mengemukakan bahwa proses fermentasi merupakan hasil kegiata mikroorganisme.
Dia menyanggah pendapat ilmuwan waktu itu bahwa fermentasi hanyalah proses kimiawi belaka dan bukan kegiatan organisme hidup
Pasteur menemukan mikroorganisme aerobik dan anaerobik.
Penemuan Peran Mikroorganisme sebagai Penyebab Penyakit
Varro (abad I Sebelum Masehi) berpendapat bahwa suatu penyakit disebabkan oleh sesuatu yang dibawa oleh udara yang masuk ke dalam tubuh manusia
Waktu itu khalayak meyakini bahwa suatu penyakit disebabakn oleh roh halus

Beberapa Tokoh yang menyelidiki peran mikroorganisme sebagai penyebab penyakit
Francastorius (Italy, 1546)  berpendapat bahwa penyakit seperti pes, cacar, tuberculosis disebabkan oleh tertular-menularnya (contagion) suatu seminaria dari orang ke orang lain
Henle (1840), Robert Koch (1843 – 1910)  bahwa suatu penyakit tertentu itu disebabkan oleh sutu kelompok mikroorganisme tertentu pula

Wollstein (1787)  meneliti dengan cara menggesekkan sesuatu yang diambil dari rongga hidung kuda yang pilek kepada kuda sehat maka kuda sehat akan menderita pilek juga
Oliver wendell Holmes (1843) dan Ignaz Semmelweis (1847)  menekankan perlunya desinfeksi pada prosedur pembedahan dan cuci tangan dengan larutan antiseptik
Pollender (1849) dan Davaine (1850)  menemukan adanya mikroorganisme pada darah ternak yang menderita anthraks
Era Keemasan
Penemuan khususnya perintisan dan hasil penelitian selama periode sebelumnya, dapat memberikan informasi yang sangat berguna bagi perkembangan mikrobiologi pada masa selanjutnya.
Masa antara 1850-1910 dinamakan periode keemasan
Beberapa penemuan di era keemasan
Robert Koch
Penemuan Robert Koch tentang piaraan murni.
Berdasarkan hal tersebut ia mengemukakan 4 dalil (postulat), yang dikenal dengan Postulat Koch

Postulat Koch
Mikroorganisme yang dicurigai atau disangka haruslah selalu kedapatan bila penyakit sedang berjangkit
Mikroorganismeharusla dapat diambildari situ untuk diadakan piaraan murni
Jika jasad renik itu ditularkan kepada binatang sehat, haruslah menimbulkan penyakit yang sama
Mikroorganisme itu haruslah kedapatan lagi untuk diambil serra dipiara secara murni
Kelemahan Postulat Koch
Terkadang basil yang dipiara murni telah kehilangan virulensinya
Setiap binatang atau orang tidak mesti jatuh sakit setelah ditulari bakteri patogen
Tidak semua bakteri patogen dapat dipiara secara murni

Penemuan lain pada periode keemasan
Ditemukannya cawan petri didalam cara tehnik mikroba oleh Petri (1844).
Ditemukannya tehnik pewarnaan bakteri, sehingga bakteri terbagi menjadi du kelompok besar, yakni Gram Positif, dan Gram Negatif
Spencer (1851)  menemukan penyakit kolera


Lord lister (1854)  menemukan asam karbolat pada luka selama berlangsungnya pembedahan
Hansen (1874) menemukan kuman lepra
Neisser (1874) menemukan kuman gonokokus
Mc. Coy  Menemukan penyakit difteri
Era Modern
Pada era ini ditandai dengan dipergunakannya banyak metode dan peralatan mutakhir seperti Mikroskop elektron, sampai dengan komputer.
Masalah-masalah pelik yang sebelumnya belum terungkap sekatang sudang bisa diketahui, misal : antibiotika, vaksin, dll

Penemuan-penemuan di jaman modern
Herelle (1917) dan Towert (1951) menemukan fenomena lisis pada biakan kuman
Flemming (1925) menemukan jamur penicillium yang dapat membuat zat yang dapat menghancurkan bakteri stafilokokus
Ruska (1934) menemukan mikroskop elektron
Dll

Kesimpulan :
Periode modern ditandai masih akan mempunyai sejarah panjang di jaman sekarang
Perkembangan mikrobiologi maju dengan pesatnya, setelah :
Penemuan serta penyempurnaan mikroskop
Jatuhnya teori abiogenesis
Orang yakin bahwa pembusukan itu disebabkan oleh mikroorganisme
Dibuktikan bahwa penyakit (infeksi) disebabkan oleh bibit penyakit