Laman

Kamis, 19 November 2009


MATERI KULIAH VI
Oleh : Agus Jatmiko
PENDAHULUAN
Virus dipelajari oleh keilmuan virologi
Virus merupakan oraganisme yang sangat kecil dari bakteri
Kata virus berasal dari bahasa latin yang berarti racun
Virus juga dinamakan metaorganisme
Virus dianggap sebagai jembatan antara makhluk hidup dan makhluk tak hidup

BATASAN VIRUS
Virus merupakan organisme yang sangat kecil dan jauh lebih kecil dari bakteri dan mampu menembus saringan bakteri dan hanya dapat disaring dengan menggunakan saringan porselin
Virus adalah parasit intraseluler obligat dan ukurannya 20-200 nm,bentuk dan komposisi kimianya bervariasi,tetapi hny mengandung RNA or DNA. Partikelnya scr utuh disbt “VIRION”yg tdr dr “Capsid” yg dpt terbungkus olh sebuah Glycoprotein/membrane lipid.Virus resisten thd antibiotics.
ASAL USUL VIRUS
Asal-usul virus belum diketahui secara jelas
Ada 3 hipotesis mengenai asal-usul virus :
Virus merupakan parasit sel-sel primitif dan keduanya berevolusi bersama. Banyak virus sekarang tidak menyebabkan kerusakan sel hospes dan tetap laten dalam tuan rumah
Virus berevolusi dari kuman parasit. Meskipun demikian untuk organisme intraseluler obligat lainnya misal : chlamydia, pada saat ini tidak ada bukti bahwa virus berevolusi ke kuman
Virus mungkin merupakan komponen sel tuan rumah yg menajdi otonom
HISTORITIKAL VIRUS
Virus pertama kali ditemukan oleh Adolf Meyer di Nederland pada tahun 1885
Penelitian tentang virus dilanjutkan oleh ahli botani berkebangsaan Rusia yaitu Dimitri Ivanowski (1892), dan Baijerinck (1899) berkebangsaan Jerman
Keduanya menyebutkan bahwa penyakit mozaik pada tembakau disebabkan oleh virus

Loffer dan Frosch (1897) menemukan virus hewan yang menyebabkan penyakit mulut dan kuku pada ternak
Reed tahun 1907 menemukan virus yang menyebabkan penyakit demam kuning pada manusia
Twort (1916) dan d’Herelle (1917) menemukan virus yang menyebabkan lisis pada bakteri yang disebut dengan bakteriofage.
SIFAT KHUSUS VIRUS
Menurut Lwoff, Horne dan Tournier (1966) :
Bahan genetik virus terdiri dari ARN dan AND, tetapi tidak terdiri dari kedua jenis asam nukleat sekaligus
Struktur dari virus relatif sangat sederhana, yakni terdiri dari pembungkus yang mengelilingi asam nukleat
Virus mengadakan reproduksi hanya dalam sel hisup, yakni dalam sitoplasma, dalam nukleus atau di dalam keduanya dan tidak mengadakan kegiatan metabolisme jika berada di luar sel hidup

Virus tidak membelah diri dengan cara pembelahan. Partikel virus baru dibentuk dengan suatu proses biosintesis majemuk yang dimulkai dari pemecahan suatu partikel virus infektif menjadi lapisan protein pelindung dan komponen asam nukleat infektif
Asam nukleat partikel virus yang menginfeksi sel mengambil alih kekuasaan dan pengawasan sistem enzim sel hospesnya, sehingga selaras dengan proses sintesis asama nukleat dan protein virus
Virus menginfeksi sel menggunakan ribosom sel hospes untuk keperluan metabolisme

Komponen-komponen utama virus dibentuk secara terpisah dan baru digabung di dalam sel hospes tidak lama sebelum dibebaskan
Selama dalam proses pembebasan, bebrapa partikel virus mendapatkan selubung luar yang mengandung lipid protein dan bahan lain yang sebagain besar berasal dari dari sel hospes
Partikel virus lengkap dinamakan virion dan dari inti asam nukleat yang dikelilingi lapisan protein yang bersifat antigenik yang disebut dengan kapsid
BENTUK DAN UKURAN VIRUS
Bentuk virus sangat bervariasi.
Ada yang berbebtuk bulat, oval, memanjang, silindris dan ada juga yang berbentuki T
Ukuran tubuh virus sangat kecil dan bervariasi yaitu kira-kira berdiameter 20 nm, Karena sangat kecil maka virus tidak dapat dilihat dg menggunakan mikroskop biasa, kecuali poxyvirus
SUSUNAN TUBUH VIRUS

1. Kapsid
Kapsid merupakan lapisan pembungkus tubuh virus, yang tersusun atas protein.
Kapsid terdiri dari sejumlah kapsomer yang terikat satu sama lain dengan ikatan nonkovalen
Fungsi kapsid :
Memberi bentuk virus
Sebagai pelindung virus dari kondisi lingkungan yang merugikan dirinya
Mempermudah proses penempelan pada proses penembusan ke dalam sel
2. Isi (Nucleic acid)
Terdapat di sebelah dalam kapsid berupa materi genetik, yaitu suatu molekul pembawa sifat keturunan. Materi genetik ini berupa ARN atau ADn.
Virus hanya memiliki satu asam nukelat saja
Asam nukelat sering bergabung dengan protein sehingga disebut Nukleoprotein

3. Kepala dan ekor
Ekor virus berfungsi melekatkan tubuh virus pada inang
Struktur virus ada 2 macam yaitu virus telanjang dan virus terselubung
Virus telanjang terdiri dari 5 kelompok :
Piconavirus
Reovirus
Adenovirus
Papovirus
Parvovirus


Sedang virus lain di luar kapsid terdapat selubung luar (envelope) yang terdiri dari protein dan dan lipid

Pengertian tentang asam nukleat virus mempunyai arti penting untuk memahami proses perkembangbiakan virus, sifat biologiknya dll
REPLIKASI VIRUS
Perkambang biakan virus mempunyai arti penting agar mengetahui bagaimana virus bisa mematikan atau menstransformasi sel.
Adapun tahap-tahap replikasi virus adalah
Adsorpsi
Penetrasi sel inang
Eklipase
Pembentukan virus baru
Pemecahan sel inang

1. Adsorpsi
Attachment (adsorption): the phage attaches to a protein or polysaccharide molecule (receptor) on the surface of the bacterial cell.
Merupakan tahap penempelan (attachment) virus pada dinding sel inang. Virus menempelkan sisi tempel atau reseptor site ke dinding sel bakteri
2. Penetrasi sel inang
Setelah reseptor site, bagian ini kemudian mengeluarkan enzim untuk membuka dinding sel bakteri
Molekul asam nuklead virus bergerak keluar melalui pipa ekor dan masuk ke dalam sitoplasma sel melalui dinding sel yang terbuka
Pada virus telanjang, proses penyusupan terjadi dengan cara fagositosis virion, sedangkan pada virus terselubung dapat terjadi dengan cara fusi yang diikuti masuknya nukleokapsid ke sitoplasma
3. Eklipase
Asam nukleat virus menggunakan asam nukleat bakteri untuk membentuk bagian-bagian tubuh virus, seperti protein, asam nukleat dan kapsid
Bahan yang digunakan berasal dari protein, enzim, san asam nukleat sel bakteri
4. Pembentukan virus(bakteriofage) baru
Setelah bagian-bagian tubuh virus terbentuk, maka pada fase ini bagian-bagian itu akan digabungkan untuk menjadi virus yang baru dari 1 sel bakteri akan dihasilkan 100-300 virus baru
5. Pemecahan sel inang
Akhir dari siklus adalah pecahnya sel bakteri.
Di dalam sel bakteri terbentuk enzim lisosim yang mampu melarutkan ikatan kimia dinding sel bakteri. Setelah dinding sel pecah maka keluarlah virus baru itu dan selanjutnya mencari sel bakteri lainnya
Gambaran replikasi Virus
KLASIFIKASI VIRUS
Pada awalnya kriteria menentukan apakah suatu jasad termasuk virus atau bukan hanya didasarkan pada kemampuannya melewati saringan kuman
Dengan lebih diketahuinya penyakit yang ditimbulkan, maka penggolongan virus lebih dikembangkan.
Tahun 1966 dibentuk Komite Internasional Untuk Penamaan dan Penggolongan Virus.
Pada saat ini penggolongan virus meliputi pembagian atas famili, subfamili, genus dan spesies

Nama famili virus ditandai dengan akhiran viridae, anggota famili mempunyai sifat umum sama dan tidak banyak berubah. Anggota famili tertentu mempunyai morfologi virion, struktur dan replikasi genom khas.
Nama sub famili diberi akhiran virinae
Nama akhiran genus diberi akhiran virus
Kriteria dasar klasifikasi virus
Jenis asam nukelat, ARN atau ADN
Ukuran dan morfologi
Adanya enzim spesifik yang dimiliki
Kepekaan terhadap zat kimia dan keadaan fisik
Cara penyebaran alamiah
Gejala-gejala yang ditimbulkan
Ada tidaknya selubung
Banyaknya kapsomer
VIRUS DNA
Virus DNA (Deoxybo Nucleat Acid) terdiri dari 6 kelompok :
Poxvirus
Virus herpes
Adenovirus
Virus Papova
Virus parvo
Hepadnavirus
1. Poxvirus
Merupakan virus yang memiliki ukuran cukup besar seperti batu bata
Ukuran 300x200x100 nm.
Dapat dilihat dengan mikroskop cahaya biasa
Terdiri dari inti DNA dengan bagian tengah cekung
Ada 4 kelompok : virus mamalia, virus unggas, onkogenik virus dan lain-lain

Virus mamalia :
Variola
Vaksinia
Cacar sapi
Ektro melia
Cacar kelinci
Cacar monyet

Virus unggas :
Virus burung
Virus kalkun
Virung onkogenik
Miksoma
Fibroma
Lain-lain :
Virus dermatitis pustula menular
Virus bintik-bintik pemerah susu
Virus stomatitis pustula sapi
2. Virus herpes
Berselubung, ikosahedron
Berkembang biak dalam inti sel
Dibungkus selubung yang peka eter
Ukuran 100-150 nm
Ada 5 macam :
Herpes simplek
Varicella
Herpes zoster
Sitomegalovirus
Virus epstein barr

Herpes simplek
Menyebabkan erupsi kulit vesikuler ringan
Ada 2 type :
Tipe 1  infeksi pada mulut, mata, SSP
Tipe 2  infeksi pada alat kelamin
Varicella
Morfologi identik dengan herpes simplek
Menyebabkan cacar air pada anak-anak
Gejala berupa erupsi vesikel pada kulit dan selaput lendir, timbul tidak serentak
Sumber penderita cacar atau herpes zoster

Herpes Zoster
Pada infeksi varicella infeksi menyeluruh, tetapi pada herpes zoster terlokalisasi
Yang paling sering terkena adalah daerah kulit yang dipersyarafi oleh segmen sumsum tulang belakang T2 – L2 dan nervus trigeminus
Sitomegalovirus
Mirip virus herpes yang lain
Menyebabkan pembengkaan sel host
Bila sistemik menyebabkan pembengkakan hati

Virus Epstein Barr
Tidak dapat dibedakan dengan virus herpes yang lain
Memiliki afinitas terhjdap sel limfoblast
Menginfeksi sel limfosit
Menyebabkan leukopenia
3. Adeno Virus
Virus DNA tidak berselubung
Berbentuk bulat diameter 70-90 nm
Stabil apda suhu 4-36o C
Mati pada suhu 56oC
Virus ini khas pada satu penjamu saja
Misal  adenovirus manusia hanya hidup pada sel manusia
Memiliki efek mengelompokkan dan membulatkan sel host  mirip gumpalan sehingga terjadi sarkoma
4. Virus Papova
Berkembang dalam inti sel
Tahan terhadap eter
Menyebabkan kutil pada manusia
5. Virus parvo
Virus berukuran kecil
Diameter 18-22 nm
Kebal terhadap eter
Ditemukan pada binatang
Pada manusia belum jelas
6. Hepadnavirus
Virion : berselubung (HBsAg), berdiamter 42 nm
Replikasi di hepatosid
Misal : Virus hepatitis B
VIRUS RNA
Virus RNA (Ribo Nukleat Acid) terdiri dari 9 kelompok :
Virus picorna
Orthomyxo virus
Paramyxo Virus
Virus Rubella
Rhabdo Virus
Arbovirus
Virus Corona
Virus Leuko
Virus Reo
1. Virus Picorna
Ukuran kecil 20-30 nm, tak terselubung kebal terhadap eter
Terdiri dari 2 tipe :
Virus polio
Berdiameter 30 nm, Bulat, Kebal eter, Kloroform Garam emepedu
Dap[at hidup pada pH rendah dan suhu rendah
Menyebabkan penyakit Poliomyelit5is pada manusia
Virus Coxsachie
Menyebabkan faringitis vesikuler, ISPa ringan dan meningitis
2. Orthomyxo Virus
Virus RNA berselubung yangmampu diserap oleh reseptor eritrosit
Ukuran 80-120 nm
Berbentuk bulat
Yang termasuk golongan virus ini adalah virus influenza  yang menyebabkan infeksi saluran pernafasan, port de entri mukosa saluran nafas. Sembuh sendiri dalam waktu 3-7 hari apabila tanpa infeksi sekunder
4. Paramyxo Virus
Virus besar berukuran 100-250 nm
Yang termasuk golongan virus ini adalah :
Parotitis epidemica (Mumps)
Menyebabkan infeksi akut pada kelenjar ludah
Tanda khas berbicara dengan bergumam
Inaktif pada suhu kamar, UV, eter dan formaldehida
Por de entri mukosa saluran nafas dan konjungtiva

Respiratory syncytial virus
Menyebabkan bronkiolitis dan pneumonia

Campak
Menyebabkan infeksi akut sangat menular ditandai dengan ruam makulopapular menyeluruh didahului oleh demam, batuk, radang konjungtiva berair, biasanya sembuh sendiri

4. Virus Rubella
Merupakan virus RNA berselubung
Pada anak menyebabkan limfadenopati
Pada dewasa menyebabkan infeksi sendi dan perdarahan bawah kulit
Pada masa awal kehamilan  embriopati
Ukuran 50-70 nm berbentuk bulat, tidak tahan pemanasan, inaktif oleh eter dan kloroform
Port de entrĂ©e  mukosa saluran nafas
Berkembang biak pada KGB leher
Bagi petugas kesehatan hati-hati terhadap bayi yang terinfeksi virus ini
5. Rhabdo virus
Berbentuk seperti peluru, ukuran 120-200 x 60-80 nm
Berkembang biak pada sitoplasma sel host
Yang termasuk virus ini adalah :
Virus rabies
Mati oleh sinar UV, pemanasan, eter, asam kuat dan basa kuat, berkembang biak pada hewan berdarah panas (anjing)
Apabila manusia terinfeksi  digigit anjing  virus masuk luka melalui serabut syaraf sumsung tulang belakang dan SSP  menyebar ke tempat lain
Gejala awal lesu, nafasu makan menurun, mual, muntah sakit kepala dan demam
Gejala lanjut  sensitif terhadap rangsangan, kejang, koma dan mati
6. Arbo Virus
Virus RNA, berbentuk bulat, diameter 20-60 nm berselubung lipid, peka terhadap eter, garam empedu
Berkembang biak pada serangga oleh karena itu ditularkan oleh srangga
Dalam tubuh manusia berkembang biak dalam sel limfosit dan trombosit
Misal :
Virus Ensefalitis
Virus penyebab penyakit demam
7. Virus corona
Berbentuk lonjong atau bulat
Peka terhadap eter
Menyebabkan batuk pilek, ispa dan hepatitis pada mencit
8. Virus Leuko
Merangsang timbulnya tranaformasi keganasan pada sel leukosit
Menyebabkan leukemia
9. Virus Reo
Virus RNA berserat rangkap,
Tanpa selubung
Kebal terhadap eter
Penyebab infeksi saluran nafas dan saluran pencernaan
Unclassified virus
Penyebab ensefalopati
Misal ; virus hepatitis C, hepatitis Delta
Routes of Virus Transmission
Oral transmission.
Direct skin contact.
Transplacental.
Droplet transmission.
Direct inoculation.
Sexual transmission.



TERIMA
KASIH…!