Laman

Rabu, 28 Oktober 2009

materi kuliah IV

MATERI KULIAH IV
By. Agus Jatmiko
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan bakteri
Nutrien
Bakteri membutuhkan nutrien untuk kehidupan
Nutrien pada bakteri sebagai sumber karbon, sumber nitrogen, sumber energi dan faktor pertumbuhan
Air
Bakteri membuyuthkan air untuk hidup
Air merupakan sebagian besar atau 70-80% komponen sel
Beberapa keadaan dimana air tidak dapat digunakan : adanya solut, koloid dhidrofilik (gel),
air dalam bentuk kristal es


Nilai pH
Bakteri dapat tumbuh pada kisaran pH 3-6 unit
Nilai pH sangat berpengaruh pada bakteri yang tumbuh
Suhu
Masing-masing bakteri mempunyai suhu optimum, minimum dan maksimum untuk pertumbuhannya
Adanya suhu dibawah minimum dan diaktas maksimum menyebabkan aktivitas enzim terhenti dan bahkan akan terjadi denaturasi enzim.

Bakteri berdasarkan adaptasi suhu:
Psikrofil  0-200 C
Mesofil  10-450 C
Termofil  25 - 800 C
Tersedianya Oksigen/tidak
Konsentrasi oksigen di alam mempengaruhi jenis bakteri yang dapat tumbuh.

Komponen Antimikrobe
Komponen dalm suatu bahan dapat menghambat pertumbuhan bakteri.
Komponen antimikrobe dapat terdapat secara alami pada bahan pangan, misalnya laktanin dan faktor antikoliform didalam susu, lisozim di dalam putih telur.
Komponen antimikrobe yang ditambahkan secara senganja adalah : asam benzoat di dalam sari buah, asam propionat didalam roti, asam sorbat dalam keju dll
Bakteri juga dapat menghabta pertumbuhan jasad renik yang lain, misal : asam, alkohol, perioksida dll

Kelembaban
Pengaruh kebasahan dan kekeringan mempengaruhi pertumbuhan bakteri
Bakteri memiliki nilai kelembaban optimum
Bakteri sebenarnya makhluk yang suka akan keadaan basah, bahkan dapat hidup di dalam air. Hanya di dalam air yang tertutup tak dapat hidup subur karena kurangnya udara. Tanah yang cukup basah baik untuk kehidupan bakteri.
Banyak jenis bakteri akan mati jika udara kering
Keadaan kekeringan menyebabkan proses pengeringan protoplasma, yang berakibat berhentinya kegiatan metabolisme
Pengeringan secara perlahan-lahan menyebabkan perusakan sel akibat pengaruh tekanan osmosis dan pengaruh lainnya dengan naiknya kadar zat terlarut

Pengaruh perubahan nilai osmosis
Pada umumnya larutan hipertonik menghambat pertumbuhan bakteri karena dapat menyebabkan plasmolisis.
Medium yang paling cocok bagi kehidupat bakteria dalah medium isotonik terhadap isi sel bakteri,
Pada larutan hipotonis (aquadest) dapat merusak bakteri karena plasmoptisis
Gambar Pengaruh tekanan osmotik terhadap sel bakteri


Pengaruh sinar
Pada umumnya sel bakteri rusak rusak akibat cahaya, terutama pada bakteri yang tidak punya pigmen fotosintetik.
Sinar dengan gelombang pendek akan berpengaruh buruk terhadap bakteri
Sinar dengan gelombang panjang mempunyai daya fotodinamik dan daya biofisik, misal cahaya matahari.
Bila energi radiasi diabsorbsi oleh sel bakteri akan menyebabkan terjadinya ionisasi komponen sel mikroorganisme. Ionisasi molekum tertentu dari protoplasma dapat menyebabkan kematian, perubahan genetik dan menghambat pertumbuhan
Kebanyakan bakteri tidak dapat mengadakan fotosintesis bahkan setiap ada radiasi dapat berbahaya bagi kehidupan bakteri.

Pengaruh penghancuran secara mekanik
Pengaruh tekanan udara terhadap kehidupan bakteri sangat kecil
Untuk menghentikan pembiakan bakteri diperlukan tekanan 600 atm; dan untuk mematikan diperlukan tenaga sebesar 6000 atm, dan untuk membunuh sporanya diperlukan tekanan 12000 atm

Faktor kimia
Di alam jarang bakteri yang mati akibat terkena zat kimia
Hanya manusia dalam usahanya untuk membebaskan diri dari kegiatan mikrobe meramu zat-zat yang dapat meracuni mikrobe tetapi tidak meracuni dirinya dendiri ataupun makanan.
Zat yang berpengharuh adalah antiseptik, desinfektan, antibiotika
METABOLISME BAKTERI
Setiap makhluk hidup mengadakan pertukaran zat atau metabolisme, yakni mengambil atau mengasimilasikan zat makanan dan membuang sisa sampah yang tidak diperlukan lagi.
Metabolisme juga berarti serentetan reaksi kimia yang terjadi dialam sel hidup.
Penyusunan atau pengambilan zat makann tertentu atau proses sintesis disebut dengan anabolisme
Penggunaan atau pembongkaran zat makanan arau reaksi penguraian bahan organik kompleks menjadi bahan organik yang lebih sederhana disebut katabolisme
Energi hasil katabolisme sebagian digunakan untuk sintesis makro molekul, seperti asam nukleat, lipid, atau polisakarida

Sebelum proses metabolisme diperlukan pengaktifan sub unit yang akan dipakai dan energi tinggi yaitu ATP (Adenosin Triphospate). Energi untuk metabolisme diambil dari dari berbagai proses. Dari proses fermentasi, respirasi dan fotosintesa. Hasil reduksi oksidasi pada semua proses selalu dibentuk ATP, dimana energi yang dibebaskan tersimpan untuk untuk proses selanjutnya.
Anabolisme
Merupakan salah satu fase metabolisme
Disebut juga dengan biosintesis
Biosintesis membutuhkan energi
Bahan baku proses anabolisme adalah zat makanan
Enzim dan zat makanan
Kegiatan kimiawi yang dilakukan oleh sel amat rumit
Kerumitannya : beragamnya bahan yang digunakan sebagai nutrien oleh sel dan berbagai ragam substansi yang disentesis menjadi komponen sel

Dalam suatu kegiatan fisiologik, seperti penyusunan zat organik, pencernaan makanan, pembongkaran zat makanan dibutuhkan suatu penggiat atau biokatalisator yang dinamakan Enzim
Enzim merupakan substansi yang ada dalam sel dalam jumlah yang amat kecil dan mampu menyebabkan terjadinya perubahan-perubahan yang berkaitan dengan proses seluler dan kehidupan
Tak mungkin suatu kehidupan tanpa enzim
Mekanisme Kerja Enzim
Sifat penting yang terdapat pada enzim adalah kemampuannya untuk mengikat reaktan dengan disertai peningkatan konsentrasi reaktan setempat dan kecepatan reaksi setempat
Model tempat katalitik yang dikemukakan oleh Emil Fischer memperlihatkan interaksi antara substrat dan enzim lewat analogi “Lock and key” (model lubang dan anak kunci atau model cetakan (template)
Gambaran mekanisme kerja enzim sederhana
Gambaran mekanisme kerja enzim kompleks
Gambaran inhibitor enzim

Di dalam sebuah sel terdapat ribuan ribuan jenis enzim yang berbeda-beda
Di dalam sel hidup kesemua enzim beserta kegiatannya harus terkoodinasi sedemikian rupa sehingga produk-produknya yang sesuai dapat terbentuk dan tersedia pada tempat yang tepat dalam jumlah yang tepat pada waktu yang tepat dan dengan penggunaan energi yang seminimum mungkin.
Enzim sebagai katalis hayati yang berjumlah amat sedikit, mempunyai kemampuan unik untuk mempercepat berlangsungnya reaksi kimiawi tanpa enzim tersebut terkonsumsi atau berubah setelah reaksi selesai.
Enzim berfungsi spesifik, artinya hanya untuk suatu jenis reaksi tertentu

Sekalipun semua enzim pada mulanya dihasilkan didalam sel, beberapa enzim diekskresikan melalui dinding sel dan dapat berfungsi diluar sel.
Ada 2 tipe enzim
Eksoenzim atau enzim ekstraseluler
Endoenzim atau enzim intraseluler
Fungsi utama dari eksoenzim adalah melangsungkan perubahan-perubnahan pada nutrien disekitarnya sehingga memungkinkan nutrien tersebut memasuki sel, dengan perkataan lain mengambil makanan yang ada disekeliling sel.
Sifat-sifat umum enzim
Enzim menggiatkan atau kadang-kadang memulai suatu proses
Enzim bekerja secara khusus.
Enzim merupakan protein dan dalam bentuk koloid
Banyak enzim yang dapat bekerja bolak-balik
Enzim tidak tahan temperatur yang tinggi
Enzim dipengaruhi oleh pH, konsentrasi, suhu, substrat dan oleh hasil akhir

Koenzim
Banyak enzim memerlukan pembantu yang disebut koenzim
Koenzim ini biasanya suatu zat anorganik seperti K, Mg, Fe.
Namun ada pula enzim yang terhambat pekerjaannya karena unsur Hg, F
Bagian proteinnya disebut apoenzim
Bila bergabung antara apoenzim dengan dengan koenzim disebut dengan holoenzim
Karakteristik Apoenzim, Koenzim dan Holoenzim

Beberapa enzim mengandung vitamin sebagai bagian pelengkap
Beberapa vitamin B merupakan komponen utama Koenzim

Beberapa vitamin beserta bentuk koenzimnya



Dalam beberapa hal, bagian nonprotein suatu enzim dapat berupa logam, misalnya : besi pada enzim katalase.
Jadi banyak enzim membutuhkan penambahan ion-ion logam (Mg2+, Mn2+, Fe2+, Zn2+ dll)
Ion tersebut dinamakan koenzim anorganik atau kofaktor
Enzim bersifat tidak stabil

Penamaan dan Klasifikasi Enzim
Tata nama enzim telah diresmikan menurut Persetujuan International dengan bantuan “Commision on Enzymes of the International Unio Biochemistry”
Nama yang sudah biasa tetap digunakan
Untuk menamakan enzim digunakan akhiran –ase dan ini hanya digunakan untuk enzim tunggal, misalnya suksinat dehidrogenase
Tipe reaksi kimiawi kimiawi yang dikatalisis enzim merupakan dasar bagi klasifikasi dan penamaan enzim
Bagi setiap enzim memiliki 2 nama, yakni nama kerja dan nama sistematik

Nama kerja kerja lebih pendek dan lebih mudah digunakan, sedangkan nama resmi atau nama sistematik dibentuk berdasarkan aturan yang pasti, yaitu memberikan petunjuk mengenai apa subtratnya dan macam reaksi yang dikatalisnya.
Misalnya enzim heksokinase, nama ini merupakan nama kerja dari heksose fosfotransferase, yakni enzim yang menambahkan sebuah gugusan fosfat pada glukosa
Kelas-kelas utama enzim
Kelas 1 : Oksidoreduktase
Rekasi katalitiknya adalah dalam reaksi transfer elektron (pemindahan elektron atau aton H). Enzim kelas ini etrbagi menjadi :
Oksidase
Enzim dehidrogenase  pengubahan zat organik menjadi hasil oksidasi
Katalase  menguraikan hidrogen peroksida menjadi air dan hidrogen
Reduktase

Kelas 2 : transferase
Enzim transferase mentransfer gugusan fungsional (fosfat, amino, metil dll)
Salah satu enzim kelas ini adalah transamianse, yang berperan memindahkan gugusan amina dari suatu asam amino ke suatu asam organik sehingga hasil akhir berubah menjadi suatu asam amino

Kelas 3 : Hidrolase
Kelas hidrolase merupakan sekumpulan enzim yang menguraikan suatu zat dengan pertolongan air. Enzim ini dibagi atas :
Karbohidrase
Esterase
Proteinase


Karbohidrase
Yakni enzim yg menguraikan golongan karbohidrat. Kelompok ini masih dipecah-pecah menurut jenis karbohidrat yang diuraikan :
Amilase, yakni menguraikan amilum (polisakarida) menjadi mattosa (disakarida)
Maltase  menguraikan maltosa menjadi glukosa
Sukrase  sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa
Laktase  mengubah laktosa menjadi glukosa dan galaktosa
Selulase  menguraikan selulase – menjadi selobiosa
Pektinase,  menguraikan pektin menjadi asam pektin

Esterase
Enzim yang mengubah golongan ester
Misalnya Lipase  mengbah lemak menjadi gliserol dan asam lemak
Misal : Fosfatase  menguraikan suatu ester menjadi asam fosfat
Proteinase
Enzim yang menguraikan gol. Protein
Contoh : Peptidase (menjadi asam amino), gelatinase (mjd gelatin), renin (menguraikan kasein dari susu)

Kelas 4 : Liase
Enzim ini dalam reaksi katalitik penambahan ikatan ganda pada molekul dan juga pengusiran gugusan kimiawi
Kelas 5: Isomerase
Berperan dalam reaksi isomerasi (pengubahan sutu senyawa menjadi isomer)
Kelas 6 : Ligase
Berperan dalam pembetukan ikatan disertai pemecahan atau penambahan ATP
Katabolisme
Katabolisme merupakan rekasi kimiawi yang membebaskan energi melalui perombakan nutrien
Pernafasan merupakan proses disimilasi yg berlangsung dalam sel hidup
Jika oksigen yang diperlukan dalam proses ini berasal dari udara bebas  pernafasan aerob
Pernafasan Aerob
Dalam pernafasan aerob, mikrobe menggunakan glukosa atau zat organik lain sebagai substrat untuk dioksidasikan menjadi karbondioksida dan air. Sedangkan mikrobenya sendiri memperoleh energi
Persamaan kimia pernafasan aerob yg sempurna dengan menggunakan glukosa sebagai substratnya adalah :
C6H12O6 + 6O2  CO2 + 6H2O + 675 Kcal

Pernafasan Anaerob
Beberapa mikrobe dapat hidup tanpa menggunakan oksigen bebeas, bahka ada mikrobe yang malahan mati jika terkena udara bebas
Mikroba anaerob tidak menggunakan oksigen bebas, mikroba tidak dapat memanfaatkan oksigenb bebas karena tidak mempunyai enzim untuk mereduksi oksigen tersebut
Bukti adanya pernafasan anaerob adalah percobaan fermentasi
Pernafasan anerob dapat terlaksana dengan 2 cara, yakni :
Pernafasan anaerob antar molekul
Pernafasan anaerob intramolekul

Pernafasan antar molekul hampir sama dengan pernafasan aerob, bedanya adalah bahwa pernafasan antar molekul itu oksigen yang diperlukan untuk mengoksidasi substrat tidak diperoleh dari udara bebas namun dari suatu senyawa; sedang yang direduksi bukan oksigen, melainkan suatu senyawa pula.
Penerimaan hidrogen dapat berupa zat seperti nitrat, nitrit, karbonat atau sulfat.
Energi yang ditimbulkan dari proses ini tidak begitu banyak

Pernafasan intramolekul terjadi pengubahan suatu molekul tanpa mengalami oksidasi sama sekali; bagian dari suatu molekul kehilangan atao hidrogen, sedangkan bagian lain dari molekul mendapat tambahan atom Hidrogen, Sebagai contoh proses alkoholisasi yang dilakukan oleh sel saccharomyces dengan glukosa sebagai substrat
Zat yang dihasilkan oleh Mikrobe
Gas
Gas yang ditimbulkan dari atau hasil pemboingkaran berupa : LKarbondioksida
Hidrogen
Metana
Nitrogen
Hidrogen sulfida
Amoniak

Asam
Asam yang ditimbulkan dari kegiatan bakteri dapat berupa :
Asam belerang (H2SO4)
Asam nitrat
Asam susu
Asam cuka
Asam lemak
Toksin
Eksotoksin
Endotoksin

Termogenesis
Dalam proses pernafasantimbul panas disamping energi
Proses ini misalnya didalam timbunan pupuk kandang, timbunan jerami dll
Fotosintesis
Bakteri yang menimbulkan cahaya seringkal didapatkan pada ikan yang membusuk
MORFOLOGI KELOMPOK PADA BAKTERI
Pengamatan bakteri dapat dilakukan secara individula, satu persatu maupun kelompok dalam bentuk koloni
Bila bakteri ditumbuhkan di dalam suatu medium yang tidak cair maka terjadilah suatu kelompok yang dinamakan koloni
Bentuk koloni berbeda-beda untuk tiap spesies dan merupakan ciri khas suatu spesies


Waktu terbentuknya koloni tergantung pada genaration tim,e dari bakteri tersebut
Sifat umum koloni
Ukuran
Bentuk
Tinggi permukaan
Halus kasarnya permukaan
Warna
Kepekatan

Sifat khusus koloni
Sifat yang dibahas pada koloni tergantung apda meia tumbuh, misalnya : agar-agar lempengan, agar-agar miring dan pada tusukan gelatin.

Jenis koloni
Mucoid koloni  Koloni yang memiliki kapsul  ganas, permukaan basah berlendir
Smooth Koloni Isolasi primer, halus, licin, ukuran sama, homogen  ganas, Mis : bakteri gram negatif
Rough koloni  koloni mutan strain dari sel induk, koloninya kasar  tidak ganas
Lysis koloni  Koloni yang terdiri dari bakteri yang kehilangan dinding sel, oleh karena pengaruh penissilin



Bentuk koloni Bakteri

Terima kasih …. !

Tidak ada komentar:

Posting Komentar